Banyak yang berpikir, "cewek main gitar itu keren, ya!"
Dahulu, pendapat tersebut juga merasuk ke dalam pikiran saya. Saya ingin sekali menarikan jari-jari saya ini pada dawai gitar hingga menimbulkan irama dan melodi yang indah.
Saya terlahir dari keluarga pecinta musik. Ayah saya bisa memainkan beberapa alat musik seperti gitar, bass, piano, harmonica, biola, dan drum. Kata Ayah, beliau sama sekali tidak pernah masuk les musik. Beliau hanya sering menyaksikan band-band lawas konser dan mempelajari tentang bagaimana cara memainkan alat musik.
Karena saat remaja Ayah telah belajar banyak dari band-band lawas, maka ketika beliau mulai bekerja (sekitar 24 tahun lalu) beliau mulai mampu untuk membeli alat-alat musik. Setelah cukup mempelajari musik dan pandai memainkannya, Ayah saya terlanjur jatuh cinta pada musik. Beliau rela mengoleksi peralatan musik. Berawal dari gitar akustik tua, lalu belasan gitar elektrik, bass, keyboard, speaker, effect, dan alat-alat musik lainnya.
Saya juga punya abang, namanya Gana. Saat abang kelas 5 SD, Ayah saya kaget ketika melihat abang bisa bermain gitar milik Ayah. Padahal selama itu, tidak pernah sekalipun Ayah mengajari abang bermain gitar. Abang juga tidak mengikuti les musik. Karena kejeniusannya, Ayah segera membelikan abang sebuah gitar akustik yang kala itu termasuk gitar mahal. Sampai sekarang di usia abang ke 25 tahun, ia tetap aktif bermusik. Ia memiliki sebuah band yang kadang manggung.
Kalau boleh memuji, otak kiri abang saya ini encer banget. Jika berhubungan tentang seni, Si Abang memang kece badai. Contohnya di seni musik, ketika mendengar sekilas lagu, ia pasti langsung bisa memainkan akord gitarnya. Btw, tak hanya gitar, abang juga bisa memainkan piano dan bass.
Nah, karena Ayah dan abang saya adalah pemain musik, lalu saya mulai tertarik untuk bergabung. Saya coba gali keinginan saya untuk bisa memainkan gitar. Pada sekitar bulan Januari 2012, saat itu saya sedang duduk di kelas 8 SMP, saya mulai memberanikan diri untuk mencoba keinginan saya itu.
Untuk belajar, saya langsung diberi gitar elektrik tua berwarna jingga milik Ayah dahulu. What the... baru belajar langsung disuruh pakai itu! Bisa dibayangkan, jari saya melepuh sudah kala itu. Periiiiihnya minta ampun! Namun saya tetap berlatih dan berlatih. Saya ingat, lagu yang saya gunakan untuk belajar saat itu adalah lagu Lupa-Lupa Ingat milik Kuburan Band yang chord-nya C Am Dm G C --- terus dan berulang-ulang.
Btw, saya belajar tanpa dampingan Ayah. Sedangkan abang saya juga sudah lama tinggal di Jogja. Saya hanya dimodali buku musik setebal 32 lembar. Oh Tuhan...
Setelah berhari-hari berlatih gitar, dengan luka yang semakin parah pada ujung-ujung jari, kala itu saya sudah hampir benar-benar menyerah. Saya sudah putus asa karena tidak kunjung lancar bermain gitar. Sampai pada suatu ketika adik bungsu saya bilang, "Mbak tau Sungha Jung, kan? Yang waktu kecil main lagu Canon in D keren banget itu.. Sekarang Sungha Jung udah gedhe! Main gitarnya keren!" Saya hanya mengangguk saja. Nggak ngerespon karena lagi bener-bener patah semangat.
Dan pada suatu malam, seperti ada dorongan buat saya untuk buka-buka video di youtube. Tiba-tiba saya ingat perkataan adik saya itu. Langsung saja saya ketikkan keyword "Sungha Jung" di kotak pencarian. Eh, setelah itu muncul seorang remaja Korea bergitar yang ganteng dan enggak bergaya ke-KPOP-KPOP-an. "What?? Inikah Sungha Jung sekarang? Subhanallah..." gumam saya. Serius, saat itu saya langsung jatuh hati kepada Sungha seketika. Dia main gitar dengan tehnik fingerstyle yang amazing banget!! Really awesome..
Setiap hari, setiap jam, setelah pulang sekolah, setelah belajar, saya selalu putar video Sungha di komputer. Karena terlanjur kepo dan jatuh cinta, saya search di google tentang fakta Sungha Jung. Saya tercengang saat mendapati info bahwa Sungha mulai belajar gitar di usianya yang ke 6 tahun. OMG Helloooo, itu jadi inspirasi banget buat saya. Jika anak kecil 6 tahun aja udah jago, masa saya yang kala itu berusia 13 tahun enggak bisa. Sakit gitu aja nyerah, gimana mau bisa??
Akhirnya saya dorong diri saya sendiri untuk terus berlatih bermain gitar. Tidak peduli betapa itu akan semakin menyakiti jari-jari saya. Saya tidak peduli. Setiap hampir menyerah, saya selalu teringat akan Sungha.
Waktu demi waktu bergulir... Saya sudah lancar memainkan alat musik bernama gitar. Pada tanggal 21 Oktober 2012, tepat di hari ulang tahun saya yang ke 14, saya dan Mama mengunjungi abang saya yang ada di Jogja. Tiba-tiba Ayah saya menyusul, bawa gitar! Saya kaget. "Ini kenapa ke Jogja bawa gitar? Kan abang di sini juga punya 2 ," batin saya saat itu. Eits, tanpa terduga, Ayah memberikan sebuah gitar baru bermerk Gibson kepada saya. Masyaallah, saya terharu :') kata Ayah, beliau salut sama saya karena berbulan-bulan saya mau belajar gitar menggunakan gitar elektrik yang tentu akan sangat sulit bagi pemula. Dan saya bisa bermain gitar dengan lebih mudah dan tentu lebih baik dengan gitar Gibson ini. Alhamdulillah, saya bersyukur banget kala itu. Punya gitar sendiri!!!!
Sampai di Solo, saya bikin stang gitar saya agar ada ukiran bertuliskan "R E R E", ya Rere adalah nama panggilan saya. Sejak saat itu hingga sekarang, saya masih bersahabat dengan gitar Gibson itu. Setiap waktu kami bersama, saya curahkan perasaan saya dalam petikan gitar... Sekarang (Tahun 2014) gitar itu berumur 2 tahun. Ulang tahunnya sama dengan ulang tahun saya, lol :D Untuk kedepannya, saya ingin terus berlatih untuk bisa semakin baik dan nantinya akan menjadi master, aminnnnn... InshaAllah saya akan menekuni dunia fingerstyle juga. Bismillah.
Setelah menjalani hidup dengan julukan "cewek bergitar", saya jadi sadar, cewek bergitar itu biasa aja. Nggak keren, kok! Tapi saya enjoy, saya tetep cinta sama gitar. Intinya, jadilah diri sendiri aja! Nggak perlu ngikutin apa yang orang bilang keren. Satu lagi, jangan berhenti berusaha. Tetap belajar dan berlatih untuk mencapai keinginan. Jangan pernah menyerah dan patah semangat. Setiap keberhasilan itu pasti harus melewati masa-masa sulit. Namun jika kita terus bangkit untuk menakhlukan setiap tantangan, percayalah bahwa kesuksesan akan kita genggam. Lihat Sungha sekarang! Dia udah jadi gitaris terkenal. Itu semua karena dia terus berlatih dan pantang menyerah. Juga selalu belajar dari kesalahan. Oh iya, jangan lupa berdoa yaaa... Karena sekeras apapun usaha kita jika tanpa disertai dengan doa, Allah tidak akan merestui.
Dari post kali ini, saya punya kata-kata mutiara. Murni dari pikiran saya, tanpa mengutip dari pihak manapun.
YOU WILL NEVER FIND THE SUMMIT OF MOUNTAIN BEFORE YOU PASS THE SLOPE!
Intinya, kalian tak akan pernah bisa mencapai puncak keberhasilan sebelum melewati segala rintangan dengan usaha dan doa :) byeee..