Senin, 20 Oktober 2014

Kisah Dari MV Lagu If You Loved Me - Davichi

Zia dan Haeri, dua penyanyi berbakat yang memiliki duogroup bernama Davichi. Mereka merilis MV dari lagunya yang berjudul If You Loved Me. Dalam MV ini, Lee Howon (Hoya) dari boyband Infinite membintanginya bersama Misung dari Sunny Hill. MV ini menceritakan sebuah kisah cinta menyedihkan dari Hoya dan Misung.

Berawal dari Hoya---kekasih Misung---yang seorang pengrajin keramik, tengah serius menyelesaikan karyanya. Tiba-tiba Misung datang dan berusaha mengagetkan Hoya. Namun Hoya tidak menyadari kehadiran Misung. Lelaki itu akhir-akhir ini memiliki masalah dengan penglihatannya.


Karena Sang Kekasih tak menyadari kehadirannya, Misung pun memukul pelan keramik yang tengah dibuat Hoya. Dengan itu, Hoya menjadi tahu bahwa Misung ada di sini.


Hoya menoleh ke arah Misung dan tersenyum. Kemudian ia meminta kekasihnya untuk duduk di sampingnya.


Saat malam tiba, hujan deras turun. Hoya melihat Misung berteduh, lalu ia datang dan memayungi gadis itu. Misung tersenyum, begitu pun Hoya. Tak lama, mereka pun pergi berdua.


Suatu hari, Hoya menyelesaikan sebuah teko dari keramik. Ia sangat puas dengan karyanya.


Namun tiba-tiba penglihatannya buyar.  Ia tak dapat melihat sekelilingnya dengan jelas.


Kemudian teko yang ia buat jatuh dan pecah. Hoya berusaha mengumpulkan pecahannya, tetapi ia kesulitan untuk melihat. Sehingga tangannya terkena pecahan keramik sampai berdarah.


Misung datang. Ia melihat Sang Kekasih tengah kesulitan mengumpulkan pecahan teko.


Misung segera berlari mendekati Hoya, membantunya merapikan pecahan keramik. Namun Hoya tersenyum, seolah tak terjadi apa-apa pada dirinya. Misung mulai curiga. Ia fikir, pasti kekasihnya sedang kenapa-napa.


Di saat merenung, Hoya memikirkan apa yang terjadi pada penglihatannya. Ia sedih. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan.


(Lihat, betapa menyedihkan Lee Howon. Andaikan saya bisa memeluknya kkkk~)


Suatu hari (lagi) Hoya tengah sibuk dengan pekerjaan rutinnya. Kali ini ia membuat sebuah guci.


Lagi-lagi penglihatannya kacau. Semuanya buram. Hingga pada akhirnya, guci yang ia buat gagal.


Tanpa Hoya sadari, Misung ada di sana menyaksikan dirinya. Misung terlihat begitu iba. Ia kini yakin, Hoya sedang kenapa-napa.


Sementara itu, Hoya frustasi dengan apa yang menimpanya. Ia membanting barang-barang yang ada di sekitarnya, dan menghancurkan keramik yang ia buat.


Misung masih berdiri melihatnya. Ia menangis.


Malam hari, hujan kembali turun dengan derasnya. Hoya berdiri di tengah hujan dan dilindungi oleh payung hitam. Tangannya ke depan, merasakan hujan.


Tiba-tiba Hoya membuang payungnya, membiarkan tubuhnya diguyur oleh derasnya hujan, Ia menangis.


Hoya terus berdiri di tengah hujan yang lebat, tak peduli tubuhnya basah/


Misung datang. Ia memeluk Hoya dan menangis,


Hoya-pun memeluk Misung. Ia membelai perlahan rambut gadis yang ia cintai.


Di suatu siang, ketika Hoya benar-benar kehilangan penglihatannya secara total, dan Misung telah mengetahuinya, mereka duduk berdua di tempat Hoya biasa membuat keramik. Misung menuntun tangan Hoya untuk menyentuh wajahnya.


Misung meneteskan air mata. Meskipun tak bisa melihat wajah kekasihnya, Hoya menghapus air mata Misung.


Misung tak kuasa lagi menahan air mata yang turun deras dari matanya. Ia pun meninggalkan Hoya karena tak mau Hoya menyadari bahwa ia menangis.


Hoya merasa bahwa Misung pergi meninggalkan dirinya. Ia hanya menggerak-gerakkan tangannya, memastikan bahwa Misung sudah tak ada di sampingnya. Hoya pun ikut menangis.


Sementara itu, Misung lemah tak berdaya tanpa mampu membendung air mata. Ia duduk bersimpuh dan menumpahkan segala kesedihannya.


Masih di tempat yang sama, Hoya meninggalkan sebuah gantungan kunci.


Ia pun memilih untuk pergi. Karena tak lagi bisa melihat, Hoya berjalan dengan merambat.


Misung kembali ke tempat Hoya. Namun ia mendapati Hoya tak ada di sana.


Misung hanya menemukan sebuah gantungan tergeletak di samping keramik buatan Hoya. Ia memungutnya.


Sementara itu, di luar, di tengah hujan deras, Hoya pergi. Ia berjalan terhuyung sambil membawa payung. Langkah kakinya tak menentu. Namun ia tetap memutuskan pergi menerobos hujan.


Misung berlari keluar. Namun ia tak menemukan Hoya. Ia kehujanan.


Ia kembali tak berdaya. Dikeluarkannya gantungan kunci yang ditinggalkan Hoya. Ia menangis terisak.


Hujan membasahi tubuh Misung yang lemah sendirian di tengah jalan. Ia menggenggam erat gantungan kunci itu dan menangis. Namun suara tangisannya tenggelam oleh hujan.




0 komentar:

 

BY SOMEBODY TO YOU Template by Ipietoon Cute Blog Design